“Saya minta buatkan laporan, tapi mereka bilang ‘Ada uangmu untuk visum?’ Saya sampai harus memohon, bilang saya tidak punya uang dan meminta mereka meminjamkan. Tapi tetap saja, mereka tidak mau membantu,” tutur FT sambil menangis di hadapan media.
Setelah berjuang tanpa hasil di Polsek Panakukang, FT memutuskan untuk melaporkan kasusnya ke Polrestabes Makassar. Di sana, laporannya akhirnya diterima dan ditindaklanjuti.
Insiden ini mencoreng citra kepolisian yang seharusnya memberikan perlindungan dan pelayanan kepada masyarakat.
Namun, hingga saat ini, belum ada tindakan tegas terhadap keenam oknum polisi yang terlibat.
Saat dikonfirmasi, Kanit Reskrim Polsek Panakukang, IPTU Sangkala, hanya memberikan respon singkat, “Terima kasih,” tanpa penjelasan lebih lanjut terkait kejadian tersebut.
Kasus ini menjadi sorotan publik karena memperlihatkan sisi gelap dari pelayanan aparat penegak hukum yang seharusnya menjaga dan melindungi korban kejahatan.
FT, yang kini mencari keadilan di tempat lain, berharap para pelaku, baik dari pihak pelaku kekerasan maupun oknum polisi, bisa mendapatkan hukuman yang setimpal.
Bersambung..
Editor : Darwis