Newszonamerah.id–Jayapura, 5 Februari 2025 – Perjudian Toto Gelap (Togel) dan Rolex di Kabupaten Jayapura, Sentani, semakin merajalela. Meskipun sudah meresahkan masyarakat, aktivitas ilegal ini seolah dibiarkan tanpa tindakan serius dari Aparat Penegak Hukum (APH). Muncul dugaan bahwa jaringan bandar togel ini dilindungi oleh oknum aparat yang bermain mata demi keuntungan pribadi.
Investigasi yang dilakukan oleh berbagai pihak mengungkapkan bahwa bisnis perjudian ini dikendalikan oleh seorang bandar besar bernama Luis, dengan tangan kanannya, Noel. Keduanya diduga memiliki jaringan kuat yang membuat mereka kebal hukum, bahkan hingga berani menantang instruksi Kapolri yang menegaskan pemberantasan perjudian di seluruh Indonesia.
Dugaan Kongkalikong Oknum Aparat
Seorang narasumber yang meminta identitasnya dirahasiakan mengungkapkan bahwa aparat setempat terkesan membiarkan perjudian ini berlangsung. Lebih mengejutkan lagi, ada indikasi bahwa beberapa oknum polisi justru menikmati keuntungan dari bisnis haram ini.
“Sudah sangat jelas, togel dan Rolex ini beroperasi terang-terangan di depan mata aparat. Jika mereka serius, seharusnya sudah lama diberantas. Bahkan ada laporan bahwa seorang oknum anggota polisi secara rutin menerima jatah dari Noel, salah satu kaki tangan bandar togel,” ujar sumber tersebut pada Rabu (29/01/2025).
Banyak masyarakat yang kecewa dan mempertanyakan komitmen Kapolres Jayapura dalam menegakkan hukum. Jika kondisi ini terus berlanjut, maka citra Polri sebagai lembaga yang dipercaya untuk menjaga ketertiban masyarakat bisa semakin tergerus.
Desakan Keras dari KPPHMRI: Pecat Kapolres Jika Tak Mampu Bertindak
Menanggapi situasi ini, Chairman Dewan Pimpinan Pusat Komite Pengacara dan Penasihat Hukum Muda Republik Indonesia (DPP KPPHMRI), Adv. Sulkipani, memberikan tanggapan tegas.
“Kami meminta Kapolda Papua untuk segera turun tangan dan menindak tegas para pelaku, termasuk jika ada oknum aparat yang terlibat. Jika Kapolres Jayapura tidak mampu menyelesaikan masalah ini, maka lebih baik Kapolda segera mencopotnya dari jabatannya,” tegasnya.
Lebih lanjut, KPPHMRI juga menyatakan siap mengawal kasus ini dan membawa permasalahan ke tingkat nasional jika tidak ada langkah konkret dari kepolisian setempat.